Bencana gelombang pasang besar tiga puluh menerjang Desa Alue Mangki, Kecamatan Gandapura, Senin (31/10/2016) malam sekitar pukul 21.30 wib.
Gelombang pasang dadakan menjelang tengah malam membuat para nelayan Desa Alue Mangki kalang kabut menyelamatkan boat nelayan mereka yang ditambat di tepi pantai desa tersebut agar tidak diterjang gelombang pasang ke laut.
Keuchiek Alue Mangki, Fuadi Sulaiman didampingi Abu Laot Basri Usman dalam keterangannya, Selasa (1/11/2016) mengatakan, gelombang pasang besar tiga puluh mulai menerjang pantai sekitar pukup 21.30 wib.
Sebanyak 209 KK warga desa itu, Senin (31/10/2016) juga ikut panik khawatir terhadap bencana gelombang pasang besar.
Para nelayan dibantu masyarakat setempat dalam kegelapan malam kalang kabut berusaha menyelamatkan 38 unit boat milik nelayan di pinggir pantai yang sedang diterjang gelombang pasang besar diangkat ke daratan agar tidak diterjang gelombang besar ke laut.
Dalam suasana kepanikan sekitar 31 unit boat nelayan berhasil diselamatkan ke daratan, semua jaring alat tangkap rusak diterjang gelombang pasang besar.
Sementara 7 unit boat nelayan hancur total diterjang gelombang pasang tidak berhasil diselamatkan.
Ketujuh unit boat nelayan yang hancur diterjang gelombang pasang pasang, milik nelayan Muhammad Abdullah, Nasai Usman, Saiful Hasbi, M Nazar Usman, Mustafa Ismail, Bachtiar Abubakar dan boat nelayan M Nasir Rusli.
“Kerugian terhadap boat nelayan yang hancur total diterjang gelombang pasang berikut peralatan alat tangkap 38 unit boat nelayan diperkirakan mencapai Rp 150 juta lebih,” sebut Abu Laot.
Menurut Keuchiek Fuadi Sulaiman dan Abu Laot Basri Usman, Camat Gandapura Yusri SHI bersama unsur Muspika Gandapura sudah turun ke lokasi bencana untuk membantu para nelayan yang ditimpa gelombang pasang.
Namun pihak Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Bireuen hingga Selasa (1/11/2016) siang belum menjenguk dan memberi bantuan masa panik yang sangat dibutuhkan para nelayan Alue Mangki yang ditimpa bencana gelombang pasang. Akibat boat dan alat tangkap nelayan yang rusak diterjang gelombang pasang itu, nelayan tidak dapat melaut.
Keuchiek Fuadi Suliaman dan Abu Laot Basri Usman mengatakan, akibat diterjang gelombang pasang, abrasi desa pantai Alue Mangki hingga ke desa Ie Rhob Kecamatan Gandapura sepanjang 700 meter semakin meluas, sekitar 50 meter daratan sudah amblas ke laut.
Masyarakat Desa Alue Mangki dan Desa Ie Rhob sangat berharap kepada Pemerinbtah Kabupaten Bireuen dan pemerintah Aceh perlu segera menanggulangi bencana abrasi yang semakin meluas.
“Kami harapkan segera dibangun tanggul penahan ombak pantai Alue Mangki – Ie Rhob sepanjang 700 meter, agar desa tersebut tidak tengelam ke laut,” pinta Keuchiek Fuadi Sulaiman.
Camat Ganpura Yusri SHI dalam keterangannya mengatakan, pihaknya pada Selasa (1/11/2016) pagi sudah melaporkan bencana gelombang pasang kepada dinas terkait.
“Kita sudah laporkan ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Badan Penanggulan Bencana Kabupten Bireuen untuk membantu masa panik para nelayan dan bantuan boat baru bagi nelayan yang boatnya sudah hancur diterjang gelombang pasang,” pungkasnya.
EmoticonEmoticon