Bireuen- Walau pengesahan APBK Bireuen 2017 sudah berjalan tujuh pekan–disahkan pada 25 November 2016– hingga saat ini mayoritas SKPK belum menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun berjalan ke BPKKD. Ketua Fraksi PNA DPRK Bireuen, Suhaimi Hamid menduga, sejumlah kepala SKPK sedang mencoba mengulur waktu, hingga petahana –Ruslan Daud– kembali ke kursi bupati.
Selasa (10/1/2017) Suhaimi menyebutkan, hingga sore tadi baru Sekretariat Dewan dan beberapa kecamatan yang menyerahkan DIPA tahun 2017. Selebihnya belum. Bahkan tersiar kabar bila ada pihak yang mencoba mengulur waktu.
“Ketika kami tanya kendala, tidak ada kendala. Namun saat kami minta dipercepat, tak ada yang memberikan jawaban. Semua bungkam dan terkesan ada tekanan dari pihak tertentu,” kata Suhaimi.
Suhaimi menduga hal ini karena sejumlah kepala SKPK takut kepada infisible hand, yang selalu mengintai gerak langkah dinas. Bahkan Suhaimi berani mengklaim bila “kekuatan” itu adalah petahana.
Untuk itu, Suhaimi memberikan warning agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan anggaran rakyat. Bila perlu DPRK akan berkomunikasi ke Kemendagri terkait masalah ini.
“Kami tak main-main, maka saya minta SKPK juga jangan main-main. Dinas jangan berpolitik. Karena tugasnya sebagai eksekutor anggaran. Tujuan mempercepat pengesahan APBK untuk kepentingan orang banyak. Jadi jangan coba-coba setir untuk kepentingan satu atau dua orang,” kata Suhaimi.
Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bireuen, Nasrul Yuliansyah, sampai dengan hari ini pihaknya sedang menyusun DIPA yang dimaksud.
Dalam chat facebook, orang nomor satu di Disdikpora tersebut menulis:
Sampai tadi sore teman teman dikantor sedang membagi paket paket pekerjaan tersebut kedalam triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3 dan trimulan 4..tadi sore masih sempat saya koreksi dan masih kita temukan salah penempatan, contoh kegiatan lomba O2SN biasanya kegiatan ditingkat provinsi dilaksanakan pada bln maret, maka di bireuen harus kita laksanakan pada bln februari..tetapi uangnya ditempatkan pada tw 4..7.dan saya punya kasubbag program juga terkena mutasi.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Amir Addani, mengatakan bahwa DIPA dari Dinkes Bireuen sudah diserahkan ke DPKKD.
“Ketika kami tanya kendala, tidak ada kendala. Namun saat kami minta dipercepat, tak ada yang memberikan jawaban. Semua bungkam dan terkesan ada tekanan dari pihak tertentu,” kata Suhaimi.
Suhaimi menduga hal ini karena sejumlah kepala SKPK takut kepada infisible hand, yang selalu mengintai gerak langkah dinas. Bahkan Suhaimi berani mengklaim bila “kekuatan” itu adalah petahana.
Untuk itu, Suhaimi memberikan warning agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan anggaran rakyat. Bila perlu DPRK akan berkomunikasi ke Kemendagri terkait masalah ini.
“Kami tak main-main, maka saya minta SKPK juga jangan main-main. Dinas jangan berpolitik. Karena tugasnya sebagai eksekutor anggaran. Tujuan mempercepat pengesahan APBK untuk kepentingan orang banyak. Jadi jangan coba-coba setir untuk kepentingan satu atau dua orang,” kata Suhaimi.
Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bireuen, Nasrul Yuliansyah, sampai dengan hari ini pihaknya sedang menyusun DIPA yang dimaksud.
Dalam chat facebook, orang nomor satu di Disdikpora tersebut menulis:
Sampai tadi sore teman teman dikantor sedang membagi paket paket pekerjaan tersebut kedalam triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3 dan trimulan 4..tadi sore masih sempat saya koreksi dan masih kita temukan salah penempatan, contoh kegiatan lomba O2SN biasanya kegiatan ditingkat provinsi dilaksanakan pada bln maret, maka di bireuen harus kita laksanakan pada bln februari..tetapi uangnya ditempatkan pada tw 4..7.dan saya punya kasubbag program juga terkena mutasi.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Amir Addani, mengatakan bahwa DIPA dari Dinkes Bireuen sudah diserahkan ke DPKKD.
EmoticonEmoticon