BANDA ACEH - Pemuda Dewan Dakwah Aceh mengadakan seminar rutin bertemakan"Penguatan Ekonomi Ummat, di Masjid Markaz Dewan Dakwah Aceh, kawasan Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (1/4/2017) malam.
Ketua Pelaksana Diskusi Enterpreneur Pemuda Imajiner (DINAR), Muhammad Nahyan Zulfikar, mengatakan, kegiatan ini dilakukan guna menarik minat pemuda untuk mengambil andil lebih besar di bidang ekonomi.
"Karena peran pemuda dalam bidang ekonomi sangat dibutuhkan guna menggerakkan dan menguasai perekonomian di negara ini yang sudah sangat lama terjajah oleh asing dan aseng," ujarnya, Minggu (2/4/2017).
Kegiatan ini diisi beberapa pemateri, salah satunya yakni Owner Bengkel Sehat, Putra Chamsah, yang dalam materinya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan mendekati yang namanya riba. "Jika kita bersentuhan dengan riba, maka Allah SWT pasti tidak rida terhadap setiap usaha kita yang kita usahakan. Apapun dan bagaimanapun usaha kita tetap tidak berkah jika dimulai dengan riba. Apalagi kita semua ingin membangun ekonomi ummat secara berjemaah," katanya.
Selain itu, dirinya mengajak pemuda untuk membangkitkan perekonomian ini dimulai dari kecintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh produsen Islam. "Cintailah produk lokal dan pribumi, kurangi mengkonsumsi produk luar. Jika kita tidak menguasai jaringan perikonomian, maka dengan berwirausaha secara berjamaah adalah untuk menguatkan perekonomian ummat ke depan," jelasnya.
Ketua Pemuda Dewan Dakwah Aceh, di bawah Komando Basri Effendi, sejak awal dilantik tahun lalu, mengimbau seluruh pemuda dan mahasiswa dalam mendorong sebuah konsep pemberdayaan ekonomi ummat melalui Gerakan Kaya Berjemaah. "Awalnya saya menyerukan kepada seluruh Ormas dan OKP ummat Islam untuk bersatu. Kantongi dulu perbedaannya, prioritaskan persamaannya. Yang penting saling hormati, hargai dan toleransi," kata Basri.
Dirinya mengatakan, tantangan umat Islam saat ini adalah di bidang pendidikan dan kewirausahaan. Menurutnya, di era keterbukaan dan globalisasi ini, umat harus unggul di bidang Iptek. "Kita seyogianya memiliki sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di era globalisasi. Maka kita pun seharusnya bersaing secara berjemaah (terorganisir) agar seluruh ummat sukses dan ahli di bidangnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, tantangan selanjutnya adalah untuk terus maju di bidang ekonomi (dengan berwirausaha). "Sudah saatnya kita memperkuat semangat wirausaha di kalangan pemuda . Cara paling konkret melawan kemiskinan adalah dengan memajukan ekonomi ummat. Sebarkan semangat wirausaha pada anak anak muda. Biarkan mereka berkarya dan memulai usaha di usia muda," tambah Dosen Fakultas Hukum Unsyiah tersebut.
EmoticonEmoticon