Hingga saat ini saya bukan tahu apa rasanya rokok. Nikmat seperti yang dikasih oleh sebatang rokok konon hingga bisa menjadi saudara yang asyik. Beruntung, sedari kecil rumah kami relatif bebas asap rokok. Bapak saya memang bukanlah perokok. Keadaan sedikit berubah, ya menjadi kurang beruntung waktu saya harus sedikit punya toleransi kepada teman-teman yang merokok. Sungguh tidak berwenang saya menghakimi, apalagi antipati kepada perokok. Lha wong akhirnya Tuhan mempertemukan ya dengan lelaki perokok yang kemudian menjadi jodoh pasangan hidup saya sampai ketika ini.
Pernah suatu waktu sekedar bermaksud mengingatkan, nyatanya tidak semudah yang kindertagesstätte bayangkan. Bagi pecandu rokok, lebih baik tidak makan enak ketimbang tidak merokok dan hal ini saya alami ketika sedang mencari lingkungan makan, sedang tidak masak dirumah. Restauran atau kawasan makan yang ber-Ac gak dilirik meski makanan yang disajikan lezat. Bagi perokok berat, warung tak ber-ac menjadi prioritas pilihan biar menu yang disajikan ala kadarnya. Alasannya? tentu aja tidak mau melewatkan kenikmatan (konon) sesaat setelah menyantap makanannya dan merokok setelah makan dan itu salah satu kerutinan yang kebanyakan perokok jadikan sebagai pleasure times dan Kadang saya berfikir, asupan gizi yang masuk melalui makanan tercemari begitu saja dengan kandungan asap rokok yang masuk dan berdampak buruk di beberapa bagian tubuh.
Duh, sulitnya membangun kesadaran bebas asap rokok dan bagi perokok yang merasa dirinya sehat-sehat aja tanpa gangguan yang amat berarti meski rokok jadi teman sehari hari. Himbauan yang bisa kita lihat dalam bungkus rokok, advertensi media cetak, baliho malahan televisi tidak cukup efektif membuka ruang menyadarkan para perokok. Tulisan yang berbunyi: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI lalu GANGGUAN KEHAMILAN, lewat berlalu begitu saja. Apa hendak dikata? semua memang balik pada garis tangan, siapa yang Tuhan beri hidayah pertaubatan berhenti merokok. Lantas, siapa yang paling berkonsekuen dengan segala dampak burukrokok?. Ibarat pertanyaan telur dan ayam lebih terlebih dulu mana?. Begitulah dilema sesuatu ihwal terkait dengan cara mencegah komplikasi kesehatan gara-gara bahaya asap rokok. Hari Anti Tembakau Sedunia kemudian Kompleksitas Permasalahan yang Nyata 31 Mei diperingati sebagai hari tanpa tembakau sedunia. Kontroversi seruan untuk bukan merokok dihari tersebut jadi wacara yang berkembang dri hulu ke hilir. Expert kontra bahwa selama di sini. produsen rokok melalui perkerjaan melinting tembakau itu sudah banyak memberi andil kesejahteraan para pekerja.
Sisi yang lain, tembakau juga merupakan komoditas andalan yang selama indonesia menopang geliat ekonomi yang tidak bisa dipungkiri. Lantas, sejauh ini bagaimana regulasi terkait hal ini dapat lebih sedikit meredam perdebatan?.
Mari kita telisik jauh lanjut PP NUMBER 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, dikhususkan di dalam aturan periklanan produk rokok, penyertaan larangan sekaligus pesan bergambar bahaya rokok Gaya Presiden RI Number 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Aspek Penanaman Modal yang berikutnya ditindak lanjuti Peraturan Menteri Perindustrian No 64/M-IND/PER/7/2014 atas Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan Industri Rokok, Peraturan Menteri Keuangan No 205/PMK. 011/2014 tentang Jo Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK. 011/2012 tentang Tarif Cukai Keuntungan Tembakau.
Perkemendikbud number sixty four tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kawasan Sekolah Dari sekian gaya berlapis, nyatanya belum bisa meredam penyebaran asap rokok baik berdasarkan lokasi ataupun kriteria umur. Bahkan Nyaris disemua daerah, berlaku perda kawasan anti rokok. Tetapi sejauh ini sudah patut efektifkah? Semoga peraturan wilayah tersebut dibuat bukan bagi dilanggar. Baru-baru ini, Kementrian kesehatan meluncurkan iklan servis masyarakat yang bertajuk suara hati anak. Semoga bisa membawa dampak signifikan berbisnis kesadaran para perokok dengan bijaksana. Belakangan melalui class waspada Gangguan Tiroid yang digelar oleh Kementrin Kesehatan rokok juga menjadi dorongan gangguan hormon tiroid yang berakibat pada gangguan kesehatan secara psikis. gangguan tiroid, oleh masyarakat awam hampir sering disebut juga dengan gondok. Tidak saja gejala fisik yang terlihat. Salah 1 pemicunya disebabkan karena rokok juga.
Kandungan sianida dalam asap rokok menjadi racun yang berakibat ketidakseimbangan junk. Akibatnya penderita gangguan tiroid mengalami ketidakseimbangan emosi, sensitif dan cenderung meledak-ledak. Efeknya akan meningkat akan berlangsung pada ibu hamil serta anak-anak. Hingga bisa mengakibatkan bayi yang lahir Dummkopf (fisik dan mental yang tidak sempurna).
Salam
Salam
EmoticonEmoticon