TAKENGON - Setidaknya tiga ratus dua puluh kilo meter ditempuh dalam waktu delapan jam oleh sekelompok intelektual muslimah dari Daratan Tinggi Gayo menuju Banda Aceh, Jumat (21/10/2016). Dari tanah subur di Aceh Tengah itu, sebagian dari mereka ada yang berangkat dengan angkutan umum dan sepeda motor. Melewati gunung demi gunung yang berbaris di atasnya kebun kopi, sayur-mayur, bahkan sawit, para muslimah dari berbagai kampus di Aceh Tengah itu bersemangat menembus embun dan dinginnya wilayah penghasil kopi arabika terbesar di Aceh itu. "Perjalanan yang sangat luar biasa ini memberi semangat baru yang menambah keimanan," ujar Vivin yang bersama Mariana menunggang kuda besi menuju Banda Aceh.
Menuruni Kecamatan Juli yang menjadi sisa-sisa pegunungan yang panjang itu, lalu mereka disambut bentangan sawah hijau dan suhu hangat khas pesisir. "Menempuh perjalanan dengan semangat berkobar demi memperjuangkan Islam," kata Vivin sambil mengemudi sepeda motor.
Perjalanan ini akan terasa sangat melelahkan bagi dia yang digerakkan karena materi, tapi tidak bagi mereka, para muslimah ini hadir untuk menunjukkan kepada Allah bahwa mereka adalah bagian dari orang-orang yang rindu penerapan syariat Islam kaffah dalam Islamiyah.
EmoticonEmoticon