Penanganan dadakan pengerukan bagian lokasi kuala Jangka Kabupaten Bireuen oleh satu unit menimbulkan polemic exsavator milik pemda Rabu pagi hinga Kamis siang atau kira-kira 11 Jam kerja, telah menimbulkan malapetaka baru bagi sejumlah petani tambak disana.
Tanah dari han sil kerukan selebar empat meteryang dibuang dan ditimbun kembali dipinggiran samping kerukan telah menyebabkan aliran ombak buang arah menghantam dan merusak pematang tambak milik warga Minggu malam 16 Oktober 2016 mencakum desa Jangka Alue ue, Pante Ranub, dan sebagian milik warga Pante Sukon.
Panglima Laot Kecamatan Jangka A Bakan Jalil melalui ponsel pribadinya Senin 17 Oktober 2016 mengatakan, kejadian yang telah merugikan sejumlah petani tambak Jangka tersebut merupakan akibat pengerukan semena-mena yang dilakukan becho Pemda yangmengabaikan koordinasi dengan panglima laot setempat hingga menimbulkan berbagai polemik dilapangan.
Bahri, petani tambak dan pembudidaya kepiting warga Jagka Alue Ue yang saat itu bersama rekan sejawatnya Henry saat ditanyai didekat dua unit alat berat (Becho) milik H Saifan yang sedang menjalankan tugas pengrukannya Senin 17 Oktober 2016 menyatakan, apalagi sekarang ini air laut sedang musim besar (besar) pengerukan dan penimbunan yang salah bisa mengarahkan air laut semakin kencang mengarah dan menghantam pematang tambak warga.
Pantauan Media ini dilokasi kerja, Senin 17 Oktober 2016, dua unit becho milik pengusaha sukses yang mencalonkan diri sebagai kandidat bupati Bireuen Priode 2017 – 2022 sedang giatnya melakukan pengerukan dibagian penghujung muara Jangka.
Mukhlish Amd, Adik Kandung merangkap ketua pemenangan kandidat calon Bupati Bireuen H Saifannur –yang Muzakkar A Gani yang ditanyai tentang kerja sosial normalisasi sarana kuala Jangka menyatakan, sesuai dengan janji dan arahan dari Abangnya, mengamanankan supaya kuala Jangka yang sudah lama terhalang bagi nelayan dalam melalui sarana tranportasinya untuk menjangkau laut lepas agar diupayakan berfungsi selayak mungkin.
Pengerukan yang dimulai sejak Rabu 12 Oktober 2016 lalu, akan terus berlanjut hingga kondisi benar-benar membantu warga pelaut Jangka. “Kami akan terus melakukan pengerukan demi kelancaran sarana Yang selama ini dikeluhkan terutama oleh warga nelayan Jangka,” tandas Mukhlis.
Sebagaimana harapan sebagian besar warga Kecamatan Jangka terutama warga pesisir yang mengandalkan aktifitas dilautan lepas melalui uaraian kata Panglima Laot A bakar Jalil, bantuan sosial yang sedang dijalankan pihak pekerja H Saifannur Abu Laot sangat luar biasa nilainya,” Semoga Dengan kebaikan hati H Saifannur akan mendapat berkah ganda oleh Tuhan YME,”demikian ucap Panglima Laot Jangka A Bakar Jalil.
Camat Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen Zaldi, AP., S.Sos saat dihubungi untuk mengklarifikasi perihal kerusakan pematang tambak milik sejumlah warga pesisir kecamatan lingkup kuasanya serta kondisi terkini kuala Jangka menyusul penangan gratis sebagai pembuktian janji H Saifannur terhadap keluhakui Abu n nelayan yang disampaikan Mukim Basri dan Abu Laot A Bakar Jalil baru-baru ini, ternyata saat dihubungi sekira pukul 20.00 Wib, via nomor hp pribadinya ternyata tidak aktif dan tu la lit.
Pun demikian halnnya sikap tega yang dipelihara Kadis Kelautan dan Perikanan Bireuen Ir M Jafar MM, inisiatif media ini mengubungi nomor Hp seluler sang kadis untuk meminta sedikit keterangan menyangkut kondisi terkini yang mencuat terhadap warga nelayan serta sejumlah warga pembudidaya udang tambak di kecamatan jangka tidak terjawab sama sekali.
Sungguhpun media ini telah menghiba untuk menjawab panggilan melalui Sort Massage Service tetap ras tidak beruntung. Namun Demikianlah sikap umum cara menghargai warga yang sedang butuh pelayanan dari seorang pelayan memerintah terutama pejabat kepala SKPK bentukan Bupati Ruslan.
EmoticonEmoticon