Jumat, 21 Oktober 2016

Terkait Pencopotan Tujuh Kepala Sekolah, Kadis P dan K Bireuen: Alasan Kinerja dan Kesehatan

Tujuh Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP di jajaran Dinas P dan K Kabupaten Bireuen yang diturunkan sebagai guru biasa pada pelantikan pejabat non struktural 27 September 2016 di oproom setdakab Bireuen, terkesan dipaksakan.
Diduga, pencopotan ketujuh kepala sekolah tersebut  ada kepentingan terselubung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Bireuen, Drs. Nasrul Yuliansyah, M.Pd via pesan messenger terkait hal itu, Kamis (20/10/2016) mengelak merincikan alasan yang jelas mengapa tujuh  guru dari jabatan Kepala Sekolah tersebut dicopot.
Nasrul berkilah, pencopotan 7 Kepala Sekolah tersebut menyangkut dengan kinerja dan kesehatan. Namun tidak dijelaskan kinerja  yang menjadi penilaian pihaknya.
“Kinerja (kepala sekolah yang tidak disiplin melaksanakan tugas-red) ada yang saket…itu semua usulan dari kabid dikroscek saja pada masing2 kabid beh (ya)…nyo tengoh ba moto.tks (sekarang saya sedang menyetir. Terima kasih),” tulisnya melalui pesan messenger.
Tujuh Kepala Sekolah yang dicopot dari jabatannya dan diturunkan menjadi guru biasa, Mairisdawati, S.Pd (Kepala SMPN 4 Peusangan), Hasrawati, A.Ma.Pd (Kepala SDN 9 Peusangan), Hasanah, S.Pd (Kepala SDN 11 Jeunieb).
Selanjutnya, Rasyidi, S.Pd (Kepala SDN 11 Jeumpa), Murdiana, S.Pd (Kepala SDN 17 Peusangan, memasuki pensiun), Jafaruddin, A.Ma.Pd (Kepala SDN 6 Peusangan Selatan), dan Yusmanidar (Kepala TK Latahzan, Kecamatan Makmur)
Menyangkut dengan dua Sekolah Dasar yang terjadi kekosongan kepala sekolah, seperti diberitakan sebelumnya, menurut Nasrul sudah terisi semua. “Sudah terisi semua dan telah diantar ke sekolah,” tandasnya. 


EmoticonEmoticon