BANDA ACEH - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA, angkat bicara terkait polemik logo UIN pemenang sayembara yang menuai kritikan banyak kalangan baru-baru ini.
Senin (17/10/2016), Farid mengatakan, dirinya menghormati semua pihak yang memberi kritikan dan saran terkait logo karya Fandy Diadline yang telah dinobatkan sebagai juara satu itu.
"Orang yang berdebat kita hargai, ini bentuk kepedulian bagi kampus kita, perhatian publik dan masyrakat kepada kampus kita," kata Farid.
Ia mengatakan, pihaknya cukup peka terhadap semua kritikan dan masukan, terkait logo baru--juara sayembara--kampus yang ia pimpin tersebut.
Terkait ikhwal tersebut, Farid mengatakan, soal logo belum final dan belum diputuskan. Artinya, logo tersebut tidak langsung akan dipakai menjadi logo terbaru kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
"Ini masih lama prosesnya, besok hanya diumumkan dan pemberian hadiah kepada pemenang. Nanti (logo itu) akan dimodifikasi sesuai keinginan kita, itu kesepakatan anggota senat dan perjanjian yang diteken pemenang," pungkas Farid.
Diberitakan sebelumnya, logo UIN Ar-Raniry hasil sayembara yang dilakukan kampus itu beberapa waktu lalu, menuai kritikan dari netizen dan beberapa kalangan.
Pasalnya, logo hasil karya Fandy Diadline Widi Anugerah warga Malang, Jawa Timur yang dinobatkan sebagai juara satu, disebut- sebut sama sekali tidak mencerminkan keislaman dan keacehan. Logo yang berbentuk salip Bahkan tak mencerminkan sejarah lahirnya kampus UIN Ar-Raniry .
EmoticonEmoticon