Topan Chaba menghantam kawasan selatan Korea Selatan, membawa angin kencang dan hujan lebat yang menewaskan tiga orang dan membanjiri pelabuhan utama. (AFP Photo/Yonhap)
Topan Chaba menghantam kawasan selatan Korea Selatan, membawa angin kencang dan hujan lebat yang menewaskan setidaknya tiga orang dan membanjiri pelabuhan utama serta situs-situs industri sehingga mengganggu proses produksi.
Badai itu awalnya menyapu Pulau Jeju pada Selasa (4/10) malam. Satu orang dilaporkan hilang, sementara listrik di berbagai daerah padam dan rumah-rumah hancur. Terhitung 26 penerbangan ke pulau tujuan liburan itu pun dibatalkan.
Seiring bergeraknya angin ke arah Jepang pada Rabu (5/10), pelabuhan di Kota Busan pun ditutup untuk hari kedua. Seorang petugas mengatakan kepada Reuters bahwa pelabuhan terbesar itu kemungkinan akan dibuka dalam waktu dekat.
Sementara itu, pekerjaan di dua pabrik Hyundai di Kota Ulsan juga dihentikan sementara karena "masuknya air". Menurut juru bicara Hyundai, pabrik tersebut memproduksi mobil Accent dan Sante Fe.
Penghentian operasi juga terjadi di beberapa galangan kapal di sepanjang pesisir selatan, termasuk Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd. di Geoje.
Di Busan dan Ulsan sendiri, lima orang tewas akibat topan ini. Kementerian Keamanan Publik Korsel melaporkan bahwa selain itu, tiga orang lainnya dinyatakan hilang.
Lebih dari 80 penerbangan menuju Busan pun dibatalkan. Layanan kereta di beberapa titik juga terpaksa dihentikan.
Potongan video yang ditayangkan di televisi memperlihatkan banjir parah di beberapa daerah Ulsan dan Busan. Mobil dan bangunan terendam dan gelombang badai terluhat menghantam apartemen di sekitar pesisir.
Menurut prakiraan Tropical Storm Risk, topan ini akan melemah dalam perjalanan menuju Jepang.
Topan Chaba menghantam kawasan selatan Korea Selatan, membawa angin kencang dan hujan lebat yang menewaskan setidaknya tiga orang dan membanjiri pelabuhan utama serta situs-situs industri sehingga mengganggu proses produksi.
Badai itu awalnya menyapu Pulau Jeju pada Selasa (4/10) malam. Satu orang dilaporkan hilang, sementara listrik di berbagai daerah padam dan rumah-rumah hancur. Terhitung 26 penerbangan ke pulau tujuan liburan itu pun dibatalkan.
Seiring bergeraknya angin ke arah Jepang pada Rabu (5/10), pelabuhan di Kota Busan pun ditutup untuk hari kedua. Seorang petugas mengatakan kepada Reuters bahwa pelabuhan terbesar itu kemungkinan akan dibuka dalam waktu dekat.
Sementara itu, pekerjaan di dua pabrik Hyundai di Kota Ulsan juga dihentikan sementara karena "masuknya air". Menurut juru bicara Hyundai, pabrik tersebut memproduksi mobil Accent dan Sante Fe.
Penghentian operasi juga terjadi di beberapa galangan kapal di sepanjang pesisir selatan, termasuk Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd. di Geoje.
Di Busan dan Ulsan sendiri, lima orang tewas akibat topan ini. Kementerian Keamanan Publik Korsel melaporkan bahwa selain itu, tiga orang lainnya dinyatakan hilang.
Lebih dari 80 penerbangan menuju Busan pun dibatalkan. Layanan kereta di beberapa titik juga terpaksa dihentikan.
Potongan video yang ditayangkan di televisi memperlihatkan banjir parah di beberapa daerah Ulsan dan Busan. Mobil dan bangunan terendam dan gelombang badai terluhat menghantam apartemen di sekitar pesisir.
Menurut prakiraan Tropical Storm Risk, topan ini akan melemah dalam perjalanan menuju Jepang.
EmoticonEmoticon