Akibat tidak dilakukannya normalisasi, Waduk Paya Jagat, kawasan Gampong Seuleumbah dan Cot Keutapang, Kecamatan Jeumpa, Bireuen kini berubah fungsi.
Waduk Paya Jagat yang luasnya puluhan hektar tersebut kini kondisinya ditumbuhi semak belukar dan enceng gondok, padahal waduk tersebut merupakan tempat penyimpan air bagi petani di kawasan Jeumpa.
M Diah, warga Seuleumbah, Kecamatan Jeumpa, Jumat (14/10/2016) kemarin menyebutkan, saat ini waduk sudah berubah fungsi menjadi tempat berkembang biaknya bintang liar.
“Waduk tersebut tak dilakukan normalisasi, sehingga banyak ditumbuhi semak dan enceng gondok, yang menjadi tempat bersarangnya ular, biawak serta bintang buas lainnya, “ sebut M Diah.
Ditambahkan M Diah, bintang liar di Waduk Paya Jagat tersebut sering memangsa ternak warga Seulembah dan Cot Keutapang. Ayam dan bebek perliharaan warga menjadi santapan bagi binatang liar tersebut.
Karena itu, dia berharap pemerintah daerah segera melakukan normalisasi kembali waduk Paya Jagat, apa lagi bermanfaat bagi petani, namun belakangan ini waduk tersebut sudah tersumbat dan ditumbuhi semak belukar.
Sementara itu, Anggota DPRK Bireuen Dapil Jeumpa, T. Mubarak menyebutkan, jika saja dilakukan normalisasi kembali waduk Paya Jagat tersebut tentu sangat membantu warga, khususnya petani kawasan itu.
“Kita berharap pemerintah setempat segera menyahuti keluhan warga di kawasan itu,” harap anggota dewan dari Partai Golkar tersebut.
Padahal, beberapa waktu lalu saat Musrenbang Kecamatan Jeumpa, pada 10 Februari 2016, warga dua gampong tersebut pernah mengusulkan pemerintah daerah agar melakukan normalisasi waduk tersebut. Namun, memang sampai saat ini belum juga dilakukan normalisasi.
Selain untuk mengairi sawah, Waduk Paya Jagat juga dapat menjadi lokasi objek wisata air, itu karena panorama alamnya sangat indah dan berbukitan.
Kondisi waduk yang sama juga terjadi di waduk Santewan, kawasan Cureh, Kota Juang Bireuen, yang juga perlu dilakukan normalisai kembali.
EmoticonEmoticon