Jembatan Krueng Tingkeum, Kutablang Bireuen miring sejak Jumat dinihari, besi siku bagian atas terlihat jelas bengkok karena tertarik miring, polisi memasang police line agar kendaraan tidak melintasi lantai jembatan yang sudah miring.
BIREUEN - Posisi jembatan Krueng Tingkeum, Kecamatan Kutablang, Bireuen semakin miring. Karena itu, mulai Senin (23/1) hari ini kendaraan dari arah Medan ke Banda Aceh akan dialihkan melalui jalur alternatif yaitu ke arah selatan jembatan tersebut tembus ke Simpang Empat Gle Kapai, Kecamatan Peusangan, Bireuen. Pengalihan rute kendaraan itu bertujuan untuk mengurangi beban jembatan yang mulai miring akibat pilar bawahnya dihantam tumpukan balok kayu yang dibawa arus sungai itu, Jumat (20/1) dini hari WIB.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen kemarin, mengatakan, menjelang pengalihan rute, jalan alternatif itu sedang diperbaiki pada beberapa titik yang rusak. Tujuannya, untuk kelancaran arus kendaraan yang akan melintas nanti. Selain itu, juga sedang dipasang rambu-rambu penunjuk arah.
Jalan alternatif sebelah selatan jembatan Krueng Tingkeum itu, menurut Fadli, akan melintasi jalan Tingkeum Manyang, Blang Mee, Pante Baro, dan Desa Kubu. Kemudian, kendaraan harus melewati jembatan rangka baja Pante Lhong, lalu ke Simpang Empat Gle Kapai, Peusangan, hingga kembali ke jalan Medan-Banda Aceh. “Kami berharap pengendara berhati-hati saat melintasi jalan alternatif itu.
Sedangkan untuk kendaraan dari arah Banda Aceh, menurut Fadli, akan dialihkan melalui jalan sebelah utara jembatan Krueng Tingkeum dalam beberapa hari ke depan. Saat ini, jalur alternatif untuk kendaraan dari arah barat sudah disurvei untuk diperbaiki. Dikatakan, pada kedua jalan tersebut, sebagian yang rusak sudah diaspal.
“Jika jalur alternatif daru dua arah itu sudah berfungsi, maka jembatan Krueng Tingkeum akan ditutup untuk dibangun baru,” ungkap Fadli didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PU Aceh Wilayah Bireuen, Amri Mirza.
Kemarin, kendaraan dari arah Banda Aceh (barat) dan Medan (timur) masih melintasi jembatan tersebut karena belum dibukanya jalan alternatif baik yang di sebelah selatan maupun utara jembatan. Warga setempat bersama tim lain membantu kelancaran arus lalu lintas di jembatan itu yang menggunakan sistem buka tutup.
Jembatan Krueng Tingkeum, Kutablang, Bireuen yang dibangun tahun 1991 akan segera dibongkar. Kepala Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional (BBPJN)I Dinas PU Aceh, Thabrani ST MT, Sabtu (21/1) malam mengatakan, jembatan itu harus segera dibongkar karena
tiang dan lantainya semakin miring, patahan bagian tengah jembatan terus bergeser, dan ikatan bagian atas jembatan makin melengkung dan patah pada kedua segmen.
Seharusnya, menurut Tabrani, jembatan itu sudah harus ditutup sejak Jumat (20/1) karena kondisinya tak mungkin dipertahankan lagi untuk dilintasi oleh berbagai jenis kendaraan. Namun, ia belum bisa memastikan apakah jembatan tersebut akan dibongkar seluruhnya atau sebagian saja.
“Saya akan melapor ke Jakarta agar kementerian bisa segera melaksanakan tender. Sehingga dalam waktu yang tak terlalu lama bisa membongkar dan membangun kembali jembatan tersebut,” jelas Tabrani.
Sementara itu, Pemkab Bireuen, Sabtu (21/1) malam, mengadakan rapat membahas penanganan jembatan tersebut. Rapat itu dihadiri Kapolres Bireuen, Dandim, Kajari, PDAM, PLN, kepala SKPK, serta Camat Peusangan, Kutablang, dan Camat Peusangan Siblah Krueng.
Plt Bupati Bireuen, Ir Mukhtar MSi mengatakan, hasil rapat itu akan segera dibawa Banda Aceh dan Kementerian PU. Menurut Mukhtar, jembatan Krueng Tingkeum ditangani dengan dana tanggap darurat dari APBN. “Jika sudah keputusan dari pusat, jembatan tersebut segera dibongkar,” ujarnya.
Kapolres Bireuen, AKBP Heru Novianto SIK menambahkan, pihaknya siap membantu mengatur arus lalu lintas dan kegiatan lain terkait pembongkaran jembatan Krueng Tingkeum. “Sehingga semua hal yang terkait dengan masalah ini akan berjalan lancar,” kata Kapolres.
EmoticonEmoticon