Direncanakan, seluruh pedagang kecil pasar pagi kota Bireuen akan dipindahkan ke Pasar Induk Cureh, 2017 mendatang.
Pemindahan pasar pagi kota Bireuen sebagai pasar tradisionil saat ini, memang sangat mendesak. Sebab, di pasar pagi tersebut para pedagang tidak tertampung lagi berjualan di sana. Sehingga, membuat suasana pasar tersebut semraut dan mengganggu arus lalu lintas.
Konon lagi, lokasi pasar pagi kota Bireuen di depan RSUD dr Fauziah semakin semraut. Sebab, mobil angkutan barang pedagang yang diparkir di sepanjang jalan masuk RSUD dr Fauziah Bireuen. Hal tersebut sangat mengganggu lalu lintas.
Kadis Perindagkop dan UKM Bireuen, Darwansyah, SE (foto) menjelaskan hal itu kepada KoranBireuen di ruang kerjanya, Sabtu (24/9/2016).
Dikatakannya, pembangunan pasar induk kota Bireuen yang sudah selesai dibangun dan menelan dana Rp18,5 miliar, saat ini belum dapat digunakan. Masalahnya, masih kekurangan 125 unit kios yang sedang dibangun. Ini sebagai tambahan 75 unit kios yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan kios bagi pedagang kecil yang masih kekurangan.
Biaya pembangunan 125 unit kios bersumber dari dana APBN dan APBA 2017. Pasar induk tersebut butuh 200 unit kios pendukung untuk memenuhi kebutuhan pemindahan pedagang kecil ke Pasar Induk nanti. Hal tersebut menelan dana sebesar Rp3,3 miliar saat ini sedang dalam proses tender.
Selain itu, perlu sarana penunjang pembangunan jalan masuk ke pasar induk membebaskan 0,5 hektar tanah (lahan) menelan dana Rp2,5 miliar. Jalan masuk ke pasar induk tersebut akan dibangun Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Perumahan Rakyat yang menelan dana Rp1 miliar. Untuk menjaga ketertiban Pasar Induk nanti, aktivitas bongkar muat truk akan dipindahkan ke tempat.
“Barang yang selama ini dipusatkan di kantor Dishub Bireuen yang berdampingan dengan lokasi pasar induk, juga akan dipindahkan ke terminal terpadu di Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa,” ujar Darwansyah.
EmoticonEmoticon