Penulis Dana kampanye menjadi salah satu aspek yang tengah dipersiapkan oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di samping membentuk tim kampanye. Kabarnya dana yang akan disiapkan Tim Anies-Sandi tak akan kurang dari Rp200 miliar.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik mengatakan proses penghitungan estimasi dana sedang dilakukan. Dia tak merinci, hanya menegaskan bahwa uangnya tak akan kurang dari Rp200 miliar.
"Sedang dihitung, yang jelas tak sedikit dan saya kira tak akan kurang dari itu (Rp200 miliar)," kata Taufik kemarin malam.
Menurut Taufik variabel atribut menjadi hal yang paling besar pengeluarannya. Mulai dari baju, yang diprediksi berharga Rp100 ribu per baju, hingga poster dipastikan akan membutuhkan dana tidak sedikit.
Selain itu, biaya untuk membayar saksi juga banyak. Para saksi yang disebar di kurang lebih 500 tempat pemungutan suara minimal harus diberi uang Rp100 ribu per orang.
Sementara untuk sumber dananya, Taufik menjelaskan itu bisa berasal dari para calon dan ditambah dari sumbangan kader partai pendukung yang bertugas di DPR RI atau DPRD DKI.
Kader-kader itu diwajibkan untuk memberi sumbangan demi membantu terkumpulnya dana kampanye. Sayangnya, Taufik tak merinci berapa "sumbangan" yang harus diberikan oleh kader-kader tersebut.
"Ini sedang dihitung dan kami harus rasional. Jika di pilkada mau mencapai 3,5 juta suara maka harus kampanye lima juta orang," ujarnya.
Sementara itu Sandiaga Uno juga enggan membuka berapa dana yang harus dia keluarkan untuk dana kampanye. Dia mengaku masih harus menghitungnya bersama tim yang ada.
Hanya saja, Sandi merasa pihaknya merupakan pasangan paling kecil di Pilkada Jakarta 2017 mendatang, baik dari segi pendanaan, struktur, hingga mitra.
Oleh sebab itu dana kampanye yang dibutuhkan kemungkinan akan lebih ramping dari dua pasangan lainnya.
"Ini masih dihitung dan disiapkan, tapi bisa dipastikan tak ada (sumbangan dana dari pengembang," kata Sandi disertai tertawa.
EmoticonEmoticon