Entah siapa pelakunya, aksi corat-coret bertuliskan kata seronok, terpampang di pintu gerbang jalur masuk ke Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen atau lazim disebut Kantor Bupati Bireuen di Cot Gapu.
Tulisan tersebut sudah terlihat sejak Minggu (10/8/2014). Coretan bertuliskan FUCK itu, terpampang dengan jelas di bagian bawah pintu gerbang yang juga berfungsi sebagai pos pengamaan kantor tersebut. Kata dalam bahasa Inggris itu ditulis dengan huruf kapital dan memakai cat semprot warna coklat.
Namun, entah tidak merasa terganggu, hingga kini, Selasa (12/8/2014), belum ada yang berupaya menghapus tulisan tersebut. Dengan cara menimpakan cat di atas coretan itu, misalnya, agar tulisan tersebut tidak terlihat lagi. Ini tidak ada yang menghapusnya, sehingga siapa saja yang masuk melalui pintu gerbang tersebut, pasti akan melihat dan membaca tulisan itu.
Memang sekilas melihat tulisan tersebut tidak ada masalah, bagi yang tidak mengetahui artinya. Kecuali hanya terlihat kotor dengan keberadaan coretan itu dan merusak keindahan pintu gerbang kantor pemerintahan megah tersebut.
Namun, bagi yang mengetahui arti kata FUCK itu, pasti tersipu-sipu malu dengan sendirinya. Seperti Muhajir, misalnya, salah seorang warga Bireuen yang terkejut melihat coretan itu, ketika dirinya melintas di depan pintu gerbang tersebut, Minggu pagi (10/8/2014). Dia mengaku merasa malu, karena dirinya mengetahui arti kata FUCK itu berkonotasi negatif dan bisa dikategorikan porno.
“Seharusnya, tulisan itu harus secepat mungkin dihapus, sebelum orang ramai melihatnya. Tidak etis di pintu gerbang kantor pemerintah terdapat tulisan seronok dan porno seperti itu. Sangat memalukan, apalagi sekarang di Bireuen sedang ramai pendatang dari luar yang sedang mengikuti Porseni di sini dan beberapa hari lagi ada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus,” ungkap Muhajir kepada KoranBireuen, Selasa (12/8/2014).
Sekedar diketahui, FUCK merupakan kata dari bahasa Inggris yang memiliki berbagai macam makna, sesuai dengan konteks pembicaraan yang dilakukan. Namun, secara leksikal, kata tersebut memiliki makna ‘bercinta’ yang biasanya dipergunakan oleh kalangan menengah ke bawah di negara Amerika. Kemudian, kata tersebut diperluas maknanya, bisa juga diartikan sebagai ‘persetan’, ‘kurang ajar’ atau hal lain yang memiliki makna negatif.
Kata FUCK itu sendiri punya kisah tersendiri. Konon, pada zaman dahulu di negara Inggris, penduduknya tidak diizinkan berhubungan seksual, tanpa ijin dari sang raja. Mereka harus mengajukan permintaan ijin dulu kepada pihak kerajaan, jika ingin memiliki anak.
Setelah itu, pihak kerajaan akan memberikan tanda atau kartu yang bisa digantung di pintu pasangan tersebut, selama mereka berhubungan intim. Tanda tersebut bertuliskan “Fornication Under Consent of The King” yang jika disingkat menjadi FUCK. Kata tersebut jika diiterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bermakna “hubungan intim telah mendapatkan ijin dari sang raja”.
Nah, sekarang masihkah kita membiarkan kata FUCK berlama-lama tertera di pintu gerbang kantor Bupati Bireuen? Ayo, siapa yang ada inisiatif dan tergerak hati menghapusnya, sebelum lebih ramai lagi orang melihat dan membacanya
EmoticonEmoticon