LHOKSUKON – Calon gubernur Aceh nomor urut 2, Zakaria Saman yang akrap disapa Apa Karya , mengimbau warga Aceh membaca Surah Yasin selama tiga malam berturut-turut agar yang terpilih pada pilkada 15 Februari 2017 mendatang pemimpin yang terbaik untuk Aceh.
Apa Karya juga yakin, dengan adanya warga membaca Yasin, maka pemimpin yang tak tidak amanah akan merasakan akibatnya.
Hal itu dikatakan Apa Karya saat berkampanye di Lapangan Landing Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa (7/2) sore, bersama calon wakilnya, Ir T Alaidinsyah MEng.
Kampanye Apa Karya juga dimeriahkan dengan penampilan penyanyi Aceh, Said Jaya dengan lagu Kapaloe dan Inong Aceh, serta rapa-i Pase. Hadir juga dalam kampanye tersebut calon bupati/wakil bupati Aceh Utara nomor urut 4, Fakhrurrazi H Cut/Mukhtar Daud.
Dalam kampanye itu Apa Karya membeberkan berbagai persoalan yang terjadi saat ia masih menjabat Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka (Menhan GAM), dan juga Tuha Peuet Partai Aceh (PA). Salah satu di antaranya adalah pembelian senjata ketika masa konflik. “Ada yang berkembang sekarang bahwa Apa Karya hanya membeli beberapa pucuk saja. Padahal, saya membeli senjata dengan hasil keringat saya sendiri,” katanya.
Namun, ketika dipercayakan kepada orang lain untuk membeli senjata, senjata tidak tak dapat, uang dihabiskan. Karena disuruh pergi ke Malaysia, tapi dia pergi ke Thailand, sehingga sampai ke sana ditipu. “Lagee tayue mita lhok bak itek, dipajoh keudrou jih dilei/Ibarat kita suruh cari dedak ke itik, maka dia makan sendiri lebih dulu,” ujar Apa karya, disambut teriakan riuh masyarakat yang memadati Lapangan Landing.
Apa karya juga menyebutkan bahwa yang mengusulkan nama Partai Aceh (PA) adalah dirinya. “PA itu bisa diartikan Perjuangan Aceh, Partai Aceh, dan Pemerintah Aceh,” ucapnya.
Mantan Menhan GAM ini juga mengklaim bahwa dialah yang pertama mengusulkan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). “Kalau tidak percaya silakan tanya kepada Mustafa Abubakar (mantan Pj Gubernur Aceh -red), tapi sekarang banyak yang mengaku-ngaku sebagai penggagas JKA,” ungkap Apa Karya.
Dalam kampanye itu Apa Karya juga menyebutkan soal kisruh bendera Bintang Bulan. Menurutnya, jika ia berkesempatan menjadi gubernur Aceh, maka yang akan menjadi bendera Aceh adalah Alam Peudueng, pengganti Bintang Bulan, karena bendera tersebut memiliki sejarah. “Meunyoe pruet katroe, masyarakat hana dijak persoalkan le bandera. Ija-ija itam, pih jeut keu bandera/Jika perut sudah kenyang, masyarakat tak akan mempersoalkan lagi bendera. Kain-kain hitam pun bisa jadi bendera,” kata Apa Karya .
Ia juga menyesalkan, kenapa sekarang bendera Bintang Bulan dipaksakan sebagai bendera Aceh, sedangkan masyarakat Aceh belum sejahtera.
Massa yang hadir dalam acara itu mendengar dengan saksama kampanye Apa Karya , sehingga ketika Apa berkali-kali hendak mengakhiri kampanye, simpatisan yang hadir berharap calon gubernur nomor urut 2 itu untuk terus melanjutkan kampanyenya. “Pue lon peugah lom teuma/Terus, apa lagi yang harus saya katakan,” tanya Apa Karya.
Apa Karya kemudian menyorot soal dana aspirasi dewan yang selama ini hanya diberikan kepada pihak tertentu saja, tapi sekitar 30 persen harus dikembalikan lagi kepada anggota dewan bersangkutan. “Karena itu saya berharap kepada masyarakat Aceh supaya membaca Yasin selama tiga malam berturut-turut sebelum pemilihan, sehingga yang terpilih ke depan adalah pemimpin terbaik bagi Aceh, bukan untuk kelompok,” pungkas Apa Karya.
Sebelumnya kampanye Apa Karya -Alaidinsyah kemarin diisi Tgk Zahlul Al Fitra dan Tgk Syafaul.
Calon Gubernur Aceh Zakaria Saman yang berpasangan T Alaidinsyah berorasi politik saat kampanye di hadapan pendukungnya di lapangan Landeng, Lhokseukon, Aceh Utara, Selasa (7/2/2017).
EmoticonEmoticon