Jembatan rangka baja Krueng Peudada di lintas jalan nasional kawasan Peudada, Kabupaten Bireuen, mulai terancam miring akibat erosi tebing sungai di hulu jembatan sebelah timur Desa Pulo semakin meluas.
Tiang pilar jembatan mulai terkikis akibatnya derasnya banjir arus sungai jika tidak segera ditangani, jembatan Krueng Peudada sepanjang 250 meter dikhawatirkan bisa ambruk.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bireuen, Ismunanda ST MT menjelaskan hal itu usai melaporkan kondisi jembatan rangka baja Peudada dan kerusakan badan jalan nasional di Kabupaten Bireuen kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) I Banda Aceh, Ir Fathurrahman
Dikatakan, kondisi erosi Krueng Peudada kian meluas, badan jalan dan abutment jembatan Krueng Peudada terancam rusak.
Erosi tebing sungai Krueng Peudada telah menenggelamkan belasan hektar kebun warga termasuk tanaman kelapa dan kini tiang jembatan juga terus terkikis arus sungai.
“Jika tidak segera ditangani, jembatan diperkirakan bisa ambruk ke sungai yang beresiko terhadap putusnya sarana perhubungan Jalan Lintas Sumatera,” sebutnya.
Beberapa jembatan rangka baja lainnya di Kabupaten Bireuen yang terancam ambruk akibat erosi yang terparah saat ini Jembatan Krueng Tingkuem Kutablang.
“Selain jembatan, banyak badan jalan nasional rusak, dan di beberapa kawasan badan jalan nasional masih sempit perlu pembukaan jalan dua jalur,” ujar Ismunandar.
BPJN-I Banda Aceh, Ir Fathurrahman mengakui kondisi jembatan Krueng Peudada juga sudah mulai terancam miring akibat erosi yang semakin meluas, badan jalan berlubang serta pelebaran ruas jalan akan menjadi skala prioritas untuk ditangani, ujarnya.
Tahun ini, penanganan difokuskan pada kerusakan badan jalan yang berlubang, pelebaran ruas jalan yang masih sempit, serta penanganan antisipasi kerusakan jembatan rangka baja.
“Sedangkan pembukaan ruas jalan dua jalur akan ditangani pada tahap berikutnya,” sebut Faturrahman.
EmoticonEmoticon