Sabtu, 11 Februari 2017

Jembatan Kutablang Ditutup 18 Februari

BIREUEN - Jembatan Krueng Tingkeum (Jembatan Kutablang) yang berada di lintas Banda Aceh-Medan kawasan Kutablang, Bireuen, akan ditutup total mulai 18 Februari mendatang. Jembatan yang rusak/miring sejak 20 Januari 2017 itu akan ditutup sampai selesainya pembangunan jembatan yang baru.
Kepastian jadwal penutupan jembatan itu ditetapkan berdasarkan hasil investigasi tim teknis Direktorat Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta hasil rapat koordinasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Provinsi Aceh dan berbagai instansi terkait di Bireuen.

Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Aceh melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PU Aceh Wilayah Bireuen, Amri Mirza mengatakan, setelah ditutup nanti, arus lalu lintas akan dialihkan ke jalur alternatif. Selama ini, pengalihan arus lalu lintas sudah dilakukan untuk kendaraan dari arah Medan ke Banda Aceh.

Sementara jalur alternatif sebelah utara, akan difungsikan beberapa hari lagi sebelum penutupan jembatan dilakukan. Nantinya kendaraan dari Banda Aceh ke Medan diarahkan belok ke kiri sebelum jembatan. Lalu mengikuti rambu-rambu yang sudah dipasang hingga tembus kembali ke lintas nasional.

Kedua jalan alternatif itu, kata Amri, sudah layak jalan. Namun, kemampuan atau daya tahan badan jalan sangat terbatas. Batas maksimalnya 20 ton sudah termasuk berat kendaraan, dengan kecepatan maksimal 20 kilometer/jam. “Berbagai persiapan terus dilakukan termasuk pemasangan rambu-rambu di jalur alternatif, serta koordinasi dengan berbagai pihak agar saat penutupan total nanti berjalan lancar,” demikian Amri Mirza.

Seperti diberitakan, Jembatan Krueng Tingkeum sejak Jumat (20/1) pukul 02.00 WIB, posisinya miring. Penyebabnya, pilar bawah jembatan dihantam tumpukan balok kayu yang dibawa arus deras di sungai itu. Awalnya, terdengar suara seperti gesekan besi. Warga yang rumahnya berdekatan dengan jembatan itu langsung keluar untuk memastikan dari mana sumber suara tersebut.

Ada yang menduga suara itu adalah suara kecelakaan lalu lintas di jembatan itu. Setelah dicek, suara itu ternyata berasal dari besi siku atas jembatan posisinya sudah miring, pilar utama di tengah jembatan juga sudah miring, dan terdapat tumpukan kayu bawaan air di dalam sungai.

Sementara jalur alternatif sebelah utara sudah diuji coba dan diharapkan tidak ada kendala saat digunakan dalam waktu dekat ini. Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Takebeya Grup, Mukhlis AMd selaku pelaksana pembangunan ruas jalan alternatif tersebut. Sabtu (11/2).

Beberapa waktu lalu, tim PUPR Provinsi Aceh, Ditlantas Polda Aceh, unsur kementerian terkait, PUPR Bireuen, dan Kapolres Bireuen sudah melakukan uji coba lintasan tersebut.

Jaringan pipa PDAM yang ada di Jembatan Krueng Tingkeum, Kutablang, Bireuen, juga segera dibongkar. Proses pembongkaran atau pemindahan jaringan PDAM tersebut dalam proses tender di Banda Aceh.

Direktur PDAM Krueng Peusangan, Isfadli Yahya SE kepada Serambi mengatakan, pipa tersebut mendistribusikan air kepada 3.000 lebih pelanggan di Desa Krueng Panjoe, Bugak, Kuala Ceurape, dan Kapa, Kecamatan Peusangan.

Pemindahan jaringan pipa tersebut ditangani Satker Pengembangan Air dan Sanitasi PUPR Aceh. “Pemindahan jaringan PDAM segera dilakukan, agar saat pembangunan jembatan yang baru, suplai air bersih kepada masyarakat tidak terganggu,” demikian Isfadli Yahya.


EmoticonEmoticon