Rabu, 08 Maret 2017

Ada Mobil Bergoyang di Lhokseumawe

Lhokseumawe – Pihak Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Kota Lhokseumawe telah menerima sejumlah laporan masyarakat terkait aksi mesum yang dilakukan di dalam mobil. Jika benar, tentu sangat miris hal ini terjadi di kota yang menjunjung tinggi penegakan syariah Islam.

Informasinya, ditengah ketatnya aturan dan pantauan terjadap pelanggaran syariat islam di Kota Lhokseumawe. Masih ada sejumlah pria hidung belang yang melakukan mesum dengan cara menggunakan fasilitas kendaraan. Ada beberapa tempat yang kini sudah masuk target pihak petugas. Dimana lokasi itu dijadikan tempat mangkal para wanita bayaran yang akan dibawa ‘terbang’ bersama lelaki berduit.

“Kita telah menerima dari masyarakat, ada satu lokasi yang kerap digunakan sebagai lokasi mesum. Pelaku pura-pura parkir kendaraan, dilokasi yang tidak mencurigakan. Namun hal ini sempat menaruh curiga masyarakat, sebab melihat mobil bergoyang,”terang kepala Satpol PP/WH Kota Lhokseumawe, M Irsyadi.

Sesuai laporan awal, sambungnya, para pria menjemput wanita bayaran dari beberapa lokasi cafe. Dari sana pelaku pergi ke lokasi yang dianggap nyaman untuk melakukan mesum. Hal ini terpaksa dilakukan, sebab sejumlah penginapan dan tempat tertutup sangat sulit, karena ketatnya pengawasan.

“Lokasinya disuatu tempat umum sepanjang jalan negara Banda Aceh-Medan. Modus ini dilakukan karena warga menilai kalau warga yang sedang beristirahat atau lelah di jalan. Tetapi warga sering melihat dan mencurigai, mobil bergoyang sekira pukul 02.00 wib dinihari,”ujar Irsyadi.

Menurut Kasatpol PP, pihaknya memang sudah menerima laporan tentang adanya transaksi PSK pada beberapa lokasi cafe di Kota Lhokseumawe. aksi ini terjadi jelang tengah malam hingga dini hari. Mengingat inilah, petugas akan melakukan razia sejumlah lokasi yang dicurigai tersebut.

“Laporan warga ini harus kita tindaklanjuti dan kita cek kebenarannya. Sebab hal ini sangat mencoreng daerah yang menegakkan syariah islam. Selain itu, infonya para PSK yang beroperasi rata-rata masih berusia muda. Asal mereka sebagian besar juga dari luar Lhokseumawe. Hal ini berdasarkan penangkapan yang kita lakukan selama ini kepada sekitar 30 kasus,”terangnya seraya meminta dukungan semua pihak agar Kota Lhokseumawe bersih dari kegiatan prostitusi.


EmoticonEmoticon