LHOKSEUMAWE – Seorang ibu rumah tangga dari Sawang, Aceh Utara, NU, (35) yang ditangkap polisi pada Senin (6/3/2017) karena membawa 10 bal ganja mengaku dirinya nekat menjadi kurir ganja karena terimpit ekonomi. Selama ini Ia kesulitan membiayai hidup bersama anaknya.
“Saya terpaksa melakukan ini supaya ada uang untuk membuat rumah yang sudah bocor dan untuk biaya hidupan sehari-hari bersama anak saya,” katanya, Selasa (7/3/2017).
NU mengaku baru pertama kali menjadi kurir ganja karena dirinya betul-betul membutuhkan uang. Sebelumnya dia bekerja sebagai buruh mengumpulkan pinang di gampongnya.
“Saya ditawarkan IB (pemilik ganja) untuk mengantarkan ganja ini ke Medan, dan saya mau karena sangat membutuhkan uang. Sebelumnya saya bekerja sebagai buruh pinang di tempat orang. Sehari saya mendapatkan uang Rp70 ribu,” ungkapnya.
Ganja tersebut karanya diantarkan langsung ke rumahnya. Ia dijanjikan upah sebesar Rp3 juta. Yang baru diberikan Rp1 juta untuk ongkos. Selebihnya akan diberikan setelah dia kembali nanti.
“Saya sudah lama ditinggali oleh suami, sekarang saya harus membiayai kehidupan anak-anak saya. Selain itu saya ingin membuat atap rumah yang sudah bocor supaya bisa dihuni oleh anak-anak saya,” pungkasnya.
EmoticonEmoticon