Jakarta - PAN segera mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk putaran kedua Pilgub DKI 2017. Deklarasi akan disampaikan pada Rabu (22/3) mendatang di Kantor DPP PAN.
"Hari Sabtu (18/3) DPW PAN sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies-Sandi yang minggu sebelumnya masing-masing DPD DKI, seperti Jakbar, Jaksel, Timur, Pusat juga sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies-Sandi," ungkap Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2017).
"Oleh karena itu DPP PAN sebagai yang diberi mandat oleh UU untuk memberikan dukungan kepada pasangan dalam Pilkada, maka Insya Allah hari Rabu (22/3) kalau tidak ada halangan, Rabu siang atau malam, akan kami deklarasikan dukungan secara resmi kepada Anies-Sandi di DPP PAN," lanjutnya.
Dukungan kepada pasangan nomor urut tiga di Pilgub DKI itu menurut Yandri merupakan keputusan kolektif kolegial partai. Sebab menurutnya tak ada satu pun suara di akar rumput yang menginginkan PAN mendukung pasangan petahana, Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Jadi ke pasangan nomor 2 tidak ada saran. Tidak ada pendapat, tidak ada masukan dari kader-kader di DKI maupun kader PAN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kami sampaikan, kami memberi dukungan kepada Anies-Sandi bukan berarti komunikasi kami tidak bagus dengan partai pengusung pasangan nomor dua," ujar Yandri.
Sekretaris Fraksi PAN ini memastikan hubungan partainya dengan partai-partai pengusung Ahok-Djarot, termasuk PDIP, masih sangat harmonis. Seperti diketahui, PAN dan partai-partai pengusung Ahok-Djarot sama-sama berada di pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami insya Allah harmonis dengan PDIP, sangat baik dengan Golkar, dekat dengan NasDem, berkerabat dengan Hanura dan Insya Allah Pilkada-pilkada lain kita berkoalisi tapi kami tegaskan kembali memang dari awal PAN ingin menghadirkan calon gubernur alternatif di luar Ahok," sebut anggota Komisi II DPR ini.
"Dan sekali lagi kami tidak memiliki masalah dengan koalisi pendukung Ahok. Tapi yang menjadi kendala ataupun hambatan para kader kenapa tidak mendukung atau berkoalisi dengan kawan-kawan itu terletak pada persoalan Ahok pribadi, dengan mas Djarot juga kami tidak ada masalah. Karena etika dan karakter Ahok tidak sesuai dengan karakter dan etika yang ada di PAN," tutup Yandri.
EmoticonEmoticon